Selasa, 04 April 2017
Tari Saman dan Filosofi Kebersamaan
Siapa yang tidak kenal dengan Tari Saman yang berasal dari Aceh? Pastinya yang terbayang di pikiran orang-orang saat menyebut nama atau istilah tari saman adalah barisan yang memanjang, tepukan rapi tangan-tangan yang membentuk suatu seni dan lantunan suara sang syeh. Dibalik semua yang tersirat dalam gerakan tari saman, ada filosofi yang mendalam serta memiliki hal unik lainnya yang belum banyak orang mengetahuinya. Mungkin setiap orang melihat tari saman hanya sebatas tepukan dada dan gerakan tangan yang memukau penonton dan menetapkan pandangan satu arah. Tapi dibalik sebuah syair yang dilantunkan dan gerakan super cepat yang memukai, tari yang berasal dari Aceh dan kental hubungannya dengan agama islam ini memiliki beberapa hal unik yang patut diacungi jempol. Beberapa makna dari tari ini meliputi hal berikut ini:
Dibalik gerakan tari saman yang serentak satu sama lain memiliki makna bahwa keseragaman masyarakat Aceh yang senantiasa tetap sama dalam segala hal baik pandangan terhadap suatu hal maupun toleransi yang tinggi terhadap berbagai perbedaan yang ada di Aceh. Bahu penari yang saling berhimpit dan satu arah seakan menggambarkan suatu kekuatan rakyat Aceh dan solidaritas yang saling bahu membahu dalam bekerja sama serta tolong menolong. Sedangkan lantunan syair yang memukau telinga untuk didengar, mengisyaratkan masyarakat Aceh yang selalu taat dan tunduk kepada islam sebagai agama mayoritas di Aceh sekaligus tata cara masyarakat Aceh dalam menyambut tamu yang datang ke Aceh. Filosofi ini adalah bagian dari alasan mengapa tari saman merupakan suatu tari yang menjadi kebanggan tersendiri bagi saya dan juga masyarakat Aceh lainnya. Selain memiliki filosofi yang mendalam, tari saman memiliki lantunan syair-syair yang mengisahkan tentang nabi dan tak lepas terhadap pujian kepada sang maha pencipta sehingga tari saman tak pernah dikatakan sebagai budaya yang menentang terhadap agama. Selain itu, yang paling menonjol dari tari yang dimainkan oleh 5-10 orang ini memiliki penghargaan yang tinggi terhadap pemainnya dimana yang memainkan tari ini terdiri dari semua laki-laki sehingga tidak ada bertentangan pula dalam hal syariat yang ada di Aceh.
Bagiku, tari saman adalah tarian yang paling kubanggakan. Tak hanya aku saja, akan tetapi seluruh Aceh memiliki rasa kebanggan tersendiri terhadap tari ini karena memang memiliki kualitas budaya yang begitu tinggi. Gerakan yang memukau, tajam, dan sigap menjadikan setiap orang tidak mampu mengalihkan pandangannya dari penampilan dan syair yang ada dalam tari ini. Adapun dibalik itu semua dapat dilihat ke masa-masa belakang dalam sejarah Aceh juga pernah mencatat bahwa asal saman ini tak luput dari identitas dan hubungannya dengan bangsa Arab. Tari ini tak luput dari kaitannya dengan tari sufi yang juga terkenal dengan putaran sang penari. Hubungannya sama-sama dengan konsentrasi dan fokus yang dilakukan oleh sang penari agar bisa bertahan selama melakukan tari ini. Fokus adalah hal utama yang diperlukan untuk memainkan tari ini sehingga konsentrasi pikiran juga dilatih dalam memainkan saman ini. Hal ini bisa kuceritakan karena aku sendiri pernah berperan dalam memainkan tari ini. Pengalaman luar biasa ini mulanya terasa sangat susah untuk memainkannya. Akan tetapi, setelah melalui beberapa latihan tangan dan membiasakan gerakan dalam mengikuti konsentrasi maka secara otomatis pikiran dan gerak tangan akan segera menyambung sehingga terjadi kontak langsung untuk bisa memainkan tari ini. Untuk kemampuannya, kurasa setiap orang dari Sabang sampai Merauke pasti mampu membawakan tari ini, tidak hanya orang Aceh saja akan tetapi tari yang sudah dikenal dikancah internasional ini menjadi indentitas dan kebanggan tersendiri bagi penari setelah menarikannya. Apalagi kelelahan latihan selama berminggu-minggu seakan terbayar lunas oleh gemuruh tepuk tangan penonton yang seolah memuji penampilan kami yang tergabung dalam acara persembahan ulang tahun kota Banda Aceh tersebut.
Seperti ada budaya dan tari daerah lainnya, sudah sepatutnya bangsa dan masyarakat Indonesia melestarikan budaya tarian saman. Akan lebih bagus jika pemerintah membuat suatu peraturan dan hak lindung khusus terhadap tari ini mengingat perkembangannya yang begitu pesat. Tari saman yang sudah mendunia mampu menjadikan Indonesia dikenal dunia, maka dari itu perlu adanya perlakuan khusus dan pelestarian agar tari ini tetap terjaga keberadaannya di Indonesia dan bisa menjadi semboyan khusus untuk mengenalkan pariwisata Indonesia ke tingkat internasional. Dengan adanya pelestarian tari ini, secara tidak langsung keberadaannya akan terjaga dan anak cucu generasi penerus bangsa Indonesia kelak dapat melanjutkan dan terus menjaga budaya ini tanpa adanya pengakuan dan perebutan dari pihak atau negara yang mengakui secara paksa terhadap budaya yang tercinta ini. Tanpa pelestarian dan rasa kebanggan tersendiri dari jiwa masyarakat Indonesia akan hak dan kepemilikan tari saman ini, bukan tidak mungkin suatu saat tari yang menjadi kebaggaan Indonesia ini akan hilang bahkan diakui negara lain dan tentunya hal ini tidak diinginkan oleh siapapun.
Dengan adanya penjelasan diatas, setidaknya aku bisa menjelaskan sedikit banyaknya tentang tari saman dimana tari kebanggan daerahku. Hal ini seakan membuatku yakin dengan tulisan ini bisa menggugah para generasi muda untuk terus menggali, memakai, dan mengkaryakan setiap warisan budaya Indonesia karena hanya dengan tiga hal itulah budaya dan kekayaan Indonesia bisa terjaga sampai ke anak cucu kita kelak. Saya rasa pula bahwa pihak panitia yang melaksanakan acara lomba ini setidaknya harus memilih saya dan saya berhak mendapatkan rewards dari pihak panitia sebab, tekad saya untuk terus menulis tentang budaya akan terus saya tingkatkan apalagi dengan adanya lomba seperti ini yang akan memotivasi saya untuk terus berusaha menulis apa yang bisa saya tulis. Hal yang kedua, saya memiliki tekad bahwa jika saya mendapat kaos atau cenderamata dari panitia, saya bisa mempromosikan kekayaan unsur budaya Indonesia khususnya kepada masyarakat Aceh bahwa kita punya acara tersendiri yang dilaksanakan pihak panitia sebagai cara untuk membuat negara semakin dikenal dengan kebudayaannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar