Minggu, 31 Juli 2016

Cerpen Remaja 1 (Harapanku Selalu Bersamamu)




Harapanku selalu bersamamu
          Hujan yang turun deras, sederas hatiku yang pilu. Aku melihat keluar jendela yang terdapat dan tampak jelas hamparan Padang Rumput yang luas. Hatiku terasa tak tenang, karena hati siapa yang bisa tenang jika sahabat terbaiknya yang selama ini mendukung segala aktivitasnya sekarang sedang terbaring di Rumah sakit. Sahabatku sudah 3 hari dirawat di rumah sakit, aku masih mengingat 3 hari sebelumnya, kami pernah bertemu dan aku sengaja menemuinya karena aku ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting untuknya. Karena aku akan pergi esok hari untuk mengikuti lomba pidato bahasa inggris yang diadakan tingkat Provinsi.
 
Pada hari itu, aku bertemu dengannya di sebuah taman kota. Sesampainya disana, kami bertemu dan sebelum aku menyampaikan maksudku menemuinya, kami sempat bermain kejar-kejaran, dan tertawa bersama. Kami bercanda layaknya sepasang sahabat yang sudah lama terpisah dan kini telah bertemu kembali. Tak lama kemudian, aku mulai menyampaikan maksudku menemuinya dan aku yang memulai perkataan
“Syifa, aku mau bilang bahwa aku harus pergi besok untuk mengikuti lomba Debat English di tingkat Provinsi,”. Kataku dengan menahan sedikit nada. Lalu dia membalas,
“Hafiz, walaupun kamu akan pergi, yang paling aku harapkan dari kamu adalah jangan sekali kali kamu lupa terhadap kewajibabmu terhadap sang maha Pencipta. Aku janji, kita akan selalu bersama, aku yakin kok kamu akan membanggakanku dengan membawa pulang kemenangan untukku. Dan aku harap kamu akan selalu menjaga hubungan persahabatan kita selalu”. Katanya dengan suara terbata-bata. Lalu aku membalas perkataannya.

“Syifa, aku janji aku akan membawakan kemenangan dan kebanggan untuk Syifa, asalkan Syifa juga harus janji akan baik baik saja disini ya dan aku juga akan selalu menjaga hubungan persahabatan kita walaupun berbagai rintangan datang, namun kita selalu bersama”. Ucapku dengan suara yang tertahan dan air mata yang berlinang. Aku tak sanggup untuk meninggalkan dia. Apalagi sekarang dia dalam keadaan sakit-sakitan. Tapi apa boleh buat, aku terpaksa meninggalkannya demi menempuh impianku. Dia memandangku dengan wajah yang dihiasi air mata yang mulai meleleh. Akhirnya aku berkata lagi 

“Syifa, kamu tidak usah khawatir, aku pergi untuk sementara dan aku akan membawa kemenangan untukmu”. Dan Syifa menjawab. “Aku akan mendoakanmu, semoga Hafiz akan selalu di bawah lindungan Allah Swt. Dan aku mau ucapkan selamat jalan sahabatku. Aku selalu menantimu disini dengan jutaan harapan”. Tak lama setelah itu, kami pun pulang ke rumah masing-masing.

          Sesampainya aku dirumah, tiba-tiba Handphoneku berbunyi. Panggilannya ternyata dari temanku. Lalu aku mengangkat Hpku. Lalu aku mendengar suara yang tak biasanya, terdengar suara yang sangat ribut
dan kacau. Aku mulai berbicara dan dengan penasaran aku bertanya
“Hallo di, ada apa ?”. aku sejenak tertegun. Lalu dia menjawab “Hallo Fiz, kamu lagi dimana sekarang ? oa Syifa masuk rumah sakit”. Katanya

Dengan rasa yang tertegun dan menahan air mata yang hampir jatuh, hatiku begitu khawatir dan gelisah memikirkan keadaan Syifa. Aku takut akan terjadi sesuatu dengan sahabatku itu. Lalu aku menjawab “Di, kamu serius ? lalu dimana sekarang Syifa ? dan bagaimana keadaannya ?”. aku mulai gelisah. Lalu dengan singkat temanku menjawab “Dia udah di ICU, sekarang dia tidak sadarkan diri, mending kamu cepetan kesini”. Ucapnya dan tanpa aku sadari, dia menutup telponnya. Dengan hati yang bercampur aduk, aku segera berpamitan kepada orangtuaku. Aku langsung bergegas kerumah Sakit.
      

    Sesampainya di rumah sakit, aku melihat Syifa terbaring lemh di ruang ICU. Dia ditemani mamanya. Matanya juga belum terbuka, itu artinya dia masih tak sadarkan diri. Hatiku bergetar dan menahan air mata yang mulai keluar membasahi pipi. Aku langsung masuk dan mendekati Syifa. Dan ketika melihat aku datang, mamanya langsung mempersilakan aku masuk untuk menjenguknya. Aku mulai berbicara “Syifa, bangun, kenapa kamu sampai begini ? katanya Syifa ingin melihat aku sukses, katanya Syifa ingin melihat aku berjuang untuk mendapat juara ? tapi kenapa Syifa begini ? Ya Allah, Tolonglah sahabat hambamu ini, hamba tidak bisa hidup jika harus kehilangan dia, hamba tidak bisa melihat dia susah Ya Allah, tolong sembuhkanlah dia. Jika mungkin, hamba rela engkau tukarkan nyawa hamba demi kesembuhan dia ya Allah asalkan Syifa sembuh”. Ucapku dengan isak tangis yang sangat pilu. Aku terus memandang dia dan memegang erat tangannya.

          Tak lama kemudian, akhirnya Syifa sadarkan diri, aku melihatnya. Dan dengan keadaan yang sangat lemah, ia menoleh kepadaku dan berkata
“Hafiz, aku takut, aku takut kalau aku tidak bisa melihatmu lagi. Aku takut aku akan pergi dan meninggalkanmu sendiri”. Wajahnya terlihat lemah, lalu dia mendekap tanganku. Aku berkata kepadanya “Syifa, apapun yang terjadi, kita akan selalu bersama dan tidak akan terpisahkan, kecuali Allah berkehendak, jadi syifa harus bertahan demi hafiz ya? Syifa harus kuat, Syifa harus sembuh demi Hafiz ya !”. aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Aku hanya bisa menahan tangisan yang tersimpan dalam hatiku dan air mata yang mulai berjatuhan.

          Setelah beberapa jam, aku ditelpon oleh orang tuaku. Mama dan papaku bilang bahwa aku harus segera berangkat untuk mengikuti lomba karena mobil yang menjemputku sudah datang kerumahku. Dengan rasa yang sangat perih bercampur sedih, dan dengan langkah yang berat harus ku tempuh. Lalu dengan kata kata terakhir aku kembali mengucapkan kata ku kepada sahabatku yang sudah sadar dan sedang berbaring di ruang ICU.

“Syifa, aku harus pergi ya sayang, aku harus pergi untuk mewujudkan impian kita,impian Syifa yang ingin melihat aku membawa piala besar untuk Syifa, tapi, aku tidak bisa meninggalkan Syifa dalam keadaan seperti ini”. Ucapku dengan kata terhenti-henti. Lalu Syifa menjawab “Hafiz, perlombaan itu lebih penting dari sakitku, kamu harus pergi ke sana, kamu harus membawa kemenangan untukku, aku mohon jangan khawatirkan aku, aku pasti akan baik-baik saja”. Ucapnya dengan kata yang lembut. Akupun berkata lagi “kalau itu yang Syifa inginkan, aku akan pergi dan aku berjanji akan membawakan harapan yang besar dan indah untuk Syifa , tapi Syifa juga harus janji bahwa Syifa akan sembuh dan aku ingin melihat Syifa yang seperti dulu, aku ingin melihat Syifa yang selalu tersenyum dan bahagia”. Ucapku dengan air mata berlinang. Aku sungguh berat meninggalkan dia. Apalagi aku menyimpan perasaan yang lebih kepada Syifa, yaitu selain sebagai sahabat, aku juga mempunyai rasa Cinta yang dalam untuk Syifa.

          Setelah meminta izin kepadanya, aku langsung pulang kerumah untuk bersiap-siap. Dan setelah beberapa jam, aku berangkat dengan mobil jemputan dan dengan hati yang sangat tercampur aduk, aku harus meninggalkan rumahku. Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya aku sampai di tempat penginapan. Aku menginap dan istirahat di salah satu penginapan di dekat kota perlombaan Spech English. Aku disuruh istirahat oleh guruku kerana perlombaannya akan diadakan besok pagi. Sambil melepas lelah, ku mencoba menghubungi kerumahku. Anehnya, hp orangtuaku tak aktif. Aku mulai khawatir. Aku mencoba beberapa kali. Aku mencoba menelpon Syifa, namun  tak ada jawaban. Akhirnya aku hanya terdiam dan memikirkan keadaan Syifa dirumah sakit. Aku teringat akan kata-kata yang ia ucapkan padaku sebelum aku berangkat. Malam itu aku hanya memikirkan Syifa, akhirnya malam itu aku lalui dengan tanpa menutup mata.

          Keesokan harinya, lomba diadakan. Aku sangat bertekad ingin meraih piala yang ada didepanku tersebut. Aku ingin membawakannya dan memperlihatkannya kepada sahabatku disana, pasti dia akan sangat senang.

          Semua peserta telah tampil. Kini tinggallah aku dan seorang peserta lagi yang belum tampil. Aku berusaha agar bisa tampil semaksimal mungkin. Setelah selang beberapa waktu kemudian, aku pun tampil dengan performance yang sangat memuaskan bagiku. Aku sangat yakin dalam hati bahwa aku akan menjadi pemenang dan aku sangat mengharapkan itu.

          Setelah berselang beberapa jam, pengumuman pun mulai di umumkan. Hatiku begitu cemas, aku gundah kalau aku tidak menang, maka aku akan sangat mengecewakan Syifa yang sangat berharap agar aku menang. Pasti Syifa akan kecewa padaku. Aku terkejut dengan suara mikrofon yang memulai bersuara dengan perkataan
“The Winner of Spech English 2013 is ......”
Aku menjadi sangat penasaran. Lalu si Mc memulai menyambung kata lagi.
“Congrulations To Hafiz that has be a winner of Spech Englis 2013 that has cacth a best”. Katanya dengan sangat gembira dan riang.
Aku sangatlah terkejut, aku merasa sangat senang sekaligus menangis karena bahagia. Akhirnya, tanpa aku duga, tanpa aku sangka,aku bisa mendapat no. 1 di tingkat provinsi. Betapa bahagianya hatiku. Aku langsung naik keatas pentas yang sangat spektakuler. Aku menerima sebuah piala yang panjang nya sekitar 70 cm. Aku sangat bangga. Setelah turun dari pentas, aku langsung sibuk mencari guruku dan kembali ke penginapan dengan tujuan untuk cepat-cepat pulang ke rumah dan aku ingin memberi kejutan kepada Syifa. Hatiku begitu riang. Tanpa mempedulikan orang lain, aku sibuk sendiri. Aku pulang ke penginapan. Aku menyiapkan baju-bajuku dan pada saat itu Hpku berbunyi. Lalu aku angkat hpku. Dengan hati yang sangat riang, aku mulai bicara. Betapa terkejutnya ternyata telponnya dari Syifa.

“Hallo Assalammualaikum Syifa ? aku punya kabar gembira untuk Syifa, Syifa pasti senang mendengarnya.” Ucapku dengan hati gembira. Lalu aku heran ketika orang yang membalas perkataanku bukanlah Syifa melainkan mamanya. Dia berkata “Hafid, ini tante nak, tante punya kabar yang sangat buruk nak ! tante harap, kamu bisa menerima dan tabahkan semua ini ya nak !.” ucapnya. Lalu aku membalasnya “berita apa tante ? oa tante Syifanya mana ? dia sudah sembuhkan ?”. tapi yang aku dengar hanyalah tangisan. Aku semakin khawatir dan heran. Lalu mamanya berkata lagi

“Nak, Syifa sudah pergi meninggalkan kita, dia sudah tiada.” Ucapnya singkat. Aku berkata lagi dengan menahan air mata
“ah tante jangan bercanda, ini tidak lucu, tante tolong kasih hp sebentar sama Syifa hafiz ingin bicara dengannya.” Lalu mamanya membalasnya
“benar nak, tante tidak bohong, Syifa sudah pergi meninggalkan kita.” Ucapnya dengan disertai tangisan.

          Dengan rasa haru, tanpa sengaja hpku jatuh ke lantai. Aku menangis dengan sangat perih dengan rasa yang tertegun aku merintih. Aku berteriak dengan tangisan “Syifaaaaa, kenapa kamu pergi begitu cepat ? kenapa kamu tidak menunggu hafiz pulang ? aku sudah berusaha membawa semua keinginan Syifa, tapi kenapa ? kenapa Kamu tinggalkan aku senidiri ? aku tidak bisa bertahan tanpa kamu Syifa. Ya Allah, Kenapa engkau ambil orang yang sangat Hamba sayang ? kenapa engkau panggil satu satunya emas permata sahabat hambamu ini ya Allah ?”. aku merintih dengan perasaan yang sangat pilu.

Tak lama kemudian, aku pun bersiap siap untuk segera pulang. Mobil yang mengantarku sudah datang dan menunggu di parkir. Aku langsun berlari keluar penginapan dengan membawakan piala besar di pangkuanku. Dan aku masuk ke mobil. Dalam perjalanan pulang, hatiku berkata

“Ya Allah, kemana akan hamba bawa hati ini ? kemana akan hamba bawa hati yang sangat hancur ini? Siapa yang akan membuat aku tersenyum ? untuk apa piala ini ? untuk apa kemenangan ini ? kalau sahabat hamba telah engkau ambil. Ya Allah, hamba tidak sanggup hidup tanpa dia, hamba sangat merindukan dia, disaat hamba susah, disaat hamba sedih, siapa yang akan membuat hamba semangat lagi ?”. air mataku mulai membasahi pipiku. Rasanya, aku tidak bisa berkata apa apa lagi. Air mataku yang sudah berguyuran membawaku sampai dan tanpa terasa aku sudah sampai ke rumah. Aku tidak langsung pulang ke rumah, Tapi aku menyuruh sopir itu untuk mengantarku ke makam Syifa.

          Sesampainya disana, aku melihat sebuah makam yang baru saja dibuat. Tanahnya masih baru yang dihiasi bertaburan banyak bunga melati. Dan disana hanyalah yang terlihat Cuma batu nisan yang bertulisan nama SYIFA. Aku mulai melangkahkan kakiku mendekati makam Syifa. Aku menangis sambil berkata

“Syifa Sayang, aku sudah kembali. Aku sudah membawa kemenangan yang Syifa minta. Aku sudah kembali untuk persahabatan kita. Aku akan membahagiakanmu Syifa. Syifa, bangunlah, katanya kamu tidak akan pergi sebelum aku kembali. Katanya kamu ingin melihat aku membawakan piala besar untukmu. Ini aku telah kembali. Bangunlah Syifa, Syifa aku mencintai kamu. Aku tidak bisa hidup tanpa kamu sayang. Syifa aku mohon, jangan tinggalkan aku. Syifaaaaaa... ya Allah, buat apa semua ini ? buat apa aku hidup kalau tanpa dia ?”. akupun bersimpuh dimakamnya. Aku tak habis-habisnya membayangkan masa masa indah bersamanya. Dia begitu manis, baik, ramah, lucu, tapi sekarang yang tinggal hanyalah kenangan belaka.

          Setelah beberapa jam kemudian, hpku berbunyi. Ternyata mamaku yang menelpon. Aku mengangkatnya.
“Ya ma, assalammualaikum.aku sudah pulang, aku akan segera sampai”. Aku memulai berbicara. Lalu mamaku berkata “Alhamduliillah kamu selamat nak, yaudah, mama tunggu ya.” Kata mamaku.

                   Tak berapa lama, aku pulang dan sampai dirumah. Mamaku dan papaku langsung menyambutku dengan gembira. Mamaku berkata “Alhamdulillah ya Allah, anakku berhasil. Mama bangga sama hafiz.” Mamaku memelukku. Lalu mamaku menanyakan sesuatu sama aku
“Loh, kenapa kamu nak ? kok pucat sekali ?”. aku menjawab. “Ma, hafiz butuh istirahat, mungkin karena kecapean”. Kataku sedikit menyembunyikan tentang apa yang terjadi padaku. Lalu mamaku menyuruhku masuk kamar dan istirahat. Dan tidak lupa pula mamaku memberi sepucuk surat untukku. Katanya dari temanku.

          Aku masuk kekamar. Aku langsung mandi dan menghiraukan surat yang diberi mama tadi. Dan setelah mandi, aku mulai membaca surat tadi. Betapa tergetar hatiku ternyata surat itu dari Syifa, air mataku mulai keluar berderai. Dalam surat itu, Syifa berkata

“Hafiz, mungkin saat kamu melihat surat ini, kamu pasti akan terkejut dan merasa kecewa denganku. Aku sengaja menulis usrat ini khusus buat kamu agar kamu bisa belajar melupakan aku dan menerima kenyataan ini bahwa aku sudah pergi dari hidupmu. Aku pergi karena mungkin, sudah cukup disinilah janjiku untuk hidup didunia ini, aku tahu, bahwa kamu telah membawa piala besar untukku. Aku bangga denganmu hafiz, aku sangat menyayangi kamu. Aku mohon sama kamu hafiz, jangan pernah laupakan tentang hubungan persahabatan kita. Walaupun aku sudah tidak bisa menyemangati hidupmu, tapi yakilah bahwa aku selalu mendoakanmu. Jalanilah hidupmu dengan keceriaan dan ketakwaan kepada Allah. Karna jika kamu bahagia, aku akan turut bahagia. Karena aku tahu bahwa selama ini kamu juga mencintaiku. Begitu pula dengan ku. Aku sangat mencintaimu lebih dari seorang sahabat. Tapi cintaku padamu tidak akan berjumpa di dunia. Aku harus terlebi dahulu di panggil Allah. Aku senang bisa menghabiskan waktu bersamamu. Aku selalu mengingatmu, harapanmu akan selalu kunantikan walaupun aku sudah sangat jauh terpisah darimu. Aku selalu menyayangimu sahabatku. Jangan pernah kau deraikan air mata. Karena aku tidak ingin melihatmu sedih. Aku selalu menantimu di pintu Langit ini.


Tamat

Seiring Harapan Senja Berganti Gelapnya Malam (Puisi ke 2)




Seiring Harapan Senja Berganti Gelapnya Malam
By Odi Wayuna

Jauh, dekat, tak sesuai kata yang harus ku katakan
Jarak pandang, suara wibawa tak seharusnya datang padaku
Jika pertemuan itu membuahkan kepedihan
Kenapa harus dikau ku kenal
Jika pertemuan itu hanya membuahkan rasa sakit
Kenapa harus dikau ku jumpai dalam sejarah hidup ini
Apa ini harapan sejuta mimpi indah yang tenggelam?
Beriringan perlahan hilangnya sinar matahari pagi
Ku bungkus duka, ku gemparkan semua lara
Ku simpan disudut jiwa yang menepi
Tak berani ku lahirkan, karena tak pernah ada kesempatan
Sakit, perih, kesal kan kusimpan sendiri bersama dengan panasnya sengatan sinar mentari

                        Kurasa cahaya sudah sirna bersama tenggelamnya matahari sore.
                        Bantu aku bernafas, walau aku tak bisa bertahan lama lagi
                        Bantu aku memanjat tembok besar dihadapanku, walau kakiku mulai lumpuh
                        Bantu aku melupakanmu, walau wajahmu masih tersirat di ingatanku
                        Bantu aku menghapus air mata yang sudah terlanjur ku jatuhkan untukmu
                        Bantu aku mengobati rasa rinduku akan perjumpaanku dengamu
                        Walau dengan hanya sederet kata dari bibirmu
                        Sudah lebih dari cukup untukku

Bila nanti yang menyaksikan ini semua hanyalah nisan
Kau pasti bisa mengerti apa yang ku harapkan
Kau pasti tahu betapa  aku mengagumimu lebih dari apapun
Kau pasti tahu apa yang harus kau lakukan

Satu rangkaian kata hati,
Buatlah mereka bahagia walau aku sudah tiada
Buatlah senyum mereka tetap terbinar di wajah mereka, walau aku dalam luka

Jangan patahkan cahaya sinar yang ada di wajah mereka
Jangan lunturkan olehmu semangat motivasi yang mereka punya
Jangan buat air mata kembali mengalir di pipi mereka

Cukup aku yang disini merasakan kegelapan dan tenggelam
Cukup aku disini yang merasakan sakitnya harapan semu
Cukup aku saja yang telah menjadi nafas terakhir yang tenggelam dalam harapan ini

Kenanglah aku jika kau sudah tak sibuk nanti
Singgahlah di tempatku jika kau sudah tak punya masalah nanti
Lihatlah nisanku, dan teteskan sedikit doa untukku nanti
Salam rindu untukmu selalu disana
Ku selalu tersenyum disini walau harapanku sudah sirna seiring harapan senja berganti gelapnya malam

Ilmu Tanah Sebagai Bagian dari Pertanian



Kilas Balik Program Studi Ilmu Tanah Universitas Syiah Kuala

   
Berbicara masalah ilmu tanah, pastinya setiap orang akan membayangkan dan berpikir bahwa “Ilmu Tanah” adalah sesuatu yang berhubungan dengan tanah, lumpur, lahan yang dipenuhi binatang menjijikkan, dan tentunya akan berhubungan dengan penggalian tanah, atau bahkan yang berhubungan dengan zat abiotik. Atau bahkan tidak jarang diantara mereka yang juga berprinsip bahwa jika mendengar kata  “Ilmu Tanah” yang terbayang adalah sebuah konsep animasi yang sering ditayangkan di televisi yaitu kartun anak-anak yang sering disebut Avatar karena berhubungan dengan kata “Tanah”. Pada dasarnya semua anggapan dan pemikiran ini adalah salah. Ilmu tanah tidak seperti apa yang dipikirkan oleh kebanyakan orang awam yang belum tahu filosofi sebenarnya dari bidang ilmu ini.
            Pada umumnya, ilmu tanah merupakan sebuah cabang dari program studi Agroteknologi atau dapat dikatakan bahwa ilmu tanah merupakan jurusan minat dan bakat dari program studi agroteknologi. Dalam hal ini, ilmu tanah juga sering dikenal sebagai anak dari agroteknologi yang  erat kaitannya dengan tanaman. Setiap hal yang dipelajari dalam ilmu tanah tidak pernah lepas dari konsep induknya yakni tanaman. Hal inilah yang menjadi pandangan datar terhadap ilmu tanah bagi kalangan yang belum mengetahuinya lebih dalam. Dibalik itu semua, tahukah anda bahwa ilmu tanah merupakan salah satu program studi yang secara tidak langsung  sangat berhubungan erat dengan program Sains, teknik bahkan MIPA dimana program studi ilmu tanah tidak hanya berhubungan dengan tanaman saja akan tetapi juga memiliki keterkaitan dengan ilmu pertambangan dan juga konservasi lahan. Hal ini tentu saja tidak masuk akal jika dipikirkan sekilas bagi setiap orang yang belum memahaminya. Bagaimana mungkin sebuah program studi yang merupakan bagian dari pertanian dapat memiliki keterkaitan dengan program studi Sains, MIPA, bahkan teknik sekalipun.
Membahas tentang popularitas ilmu tanah di Indonesia, jurusan ini merupakan salah satu jurusan yang sangat minim peminatnya jika dilihat dari peminat tahunan yang tercatat pada sistem program studi di setiap tahunnya di berbagai universitas di Indonesia. Hal ini bisa  dilihat dari jumlah peminat pada jalur SNMPTN, SBMPTN, maupun UMB. Khususnya di Aceh, ilmu tanah belum begitu dikenal oleh kalangan masyarakat, siswa,  maupun mahasiswa. Padahal, jika dipandang dari segi jumlah program studi ilmu tanah di seluruh universitas negeri di Indonesia, program studi ilmu tanah yang  ada di Aceh khususnya di Universitas Syiah Kuala adalah salah satu program studi ilmu tanah satu-satunya yang tersedia di luar pulau jawa dan hanya ada satu di kepulauan sumatera. Hal ini seharusnya menjadi sorotan setiap mahasiswa dan memiliki daya tarik tersendiri dalam memilih jurusan ini. Selain peluang masuk yang mudah, program studi ilmu tanah juga membutuhkan lebih banyak tenaga ahli untuk memperbaiki sumber daya lahan yang semakin hari semakin berkurang. Dengan hanya memacu pada kurang lebih 5 universitas di Indonesia, ilmu tanah di Aceh sudah sepatutnya menjadi salah satu bagian terpopuler di kalangan peminat jurusan bagi calon mahasiswa di Aceh.  
       Di Universitas Syiah Kuala sendiri, ilmu tanah merupakan program studi yang sudah berdiri sejak tahun 1998. Namun, pada tahun 2008 program studi ini sempat mengalami vakum dan baru aktif kembali pada tahun 2013 dengan memisahkan diri dari program studi agroteknologi. Dipandang dari sudut pengajarannya, walaupun ilmu tanah Universitas Syiah Kuala merupakan sebuah jurusan yang berada di bawah naungan fakultas pertanian, akan tetapi program studi ini tidak lepas pula dari perpaduan antara bidang ilmu pengetahuan alam, teknik geologi dan bidang ilmu lainnya. Hal ini menyebabkan sarjana yang lulus dari ilmu tanah dapat bekerja dan memiliki peluang besar di beberapa bidang pekerjaan seperti :
Pengusaha
Pada umumnya, setiap lulusan fakultas pertanian di berbagai universitas di Indonesia dituntut untuk memiliki visi menciptakan lapangan kerja yang baru. Dalam hal ini, fakultas Pertanian Unieversitas Syiah Kuala juga memiliki visi yang sama pula yakni setiap sarjana yang lulus dari fakultas pertanian harus memiliki jiwa entrepreuner yang mampu membangun usaha mandiri, menciptakan lapangan kerja baru, serta  mengurangi angka pengangguran. Dengan pembekalan tentang wirausaha dan pengetahuan seputar ekonomi yang didapat selama masa studi, mahasiswa ilmu tanah berpeluang besar dalam menciptakan lapangan kerja baru karena memiliki ahli dalam bidang tanah yang menjadi salah satu media untuk membangun suatu usaha tani.
Pegawai Negeri Sipil
Mungkin ini adalah hal yang dianggap tabu oleh sebagian orang. Akan tetapi, bukan tidak mungkin bahwa lulusan ilmu tanah memiliki peluang lebih besar dalam menjadi abdi negara. Lebih khususnya, lulusan dari ilmu tanah dapat langsung  tahu tentang jenis program pegawai negeri yang akan dijalani. Hal ini ditandai dengan adanya Badan Pertanahan Nasional (BPN)  di Provinsi Aceh yang merupakan sebuah badan  khusus menampung putera-puteri terbaik sarjana dari prodi ilmu tanah. Sebagai sebuah program studi yang hanya ada satu-satunya di Sumatera, Program studi Ilmu Tanah Universitas Syiah Kuala memiliki peluang besar untuk menguasai beberapa BPN yang ada di pulau Sumatera.
Staff Ahli
Dengan adanya bekal dan keahlian di bidang laboratorium, lulusan ilmu tanah juga berpeluang besar untuk menjadi staff ahli di bidangnya sendiri. Perusahaan-perusahaan besar yang membutuhkan tentang penelitian lahan dan pembangunan lahan mati akan sangat membutuhkan analisis tentang tanah. Hal ini tentu hanya lulusan ilmu tanah yang bisa mengatasinya karena didasarkan pada kemampuan yang didapat selama studi tidak hanya teori, akan tetapi praktik nyata di laboratorium tanah.


Dosen atau tenaga pengajar
Dari beberapa fakta yang terjadi beberapa tahun belakangan ini, Universitas Syiah Kuala yang sekarang juga memiliki cabang di dataran Gayo Lues seringkali kekurangan tenaga pengajar baik itu di bidang lahan maupun lainnya. Hal ini juga membuka peluang bagi lulusan ilmu tanah untuk menjadi dosen atau tenaga pengajar karena kekurangan tenaga pengajar tersebut.
Pertambangan
Bagi sebagian orang mungkin saja berpikir bahwa lulusan ilmu tanah hanya akan menjadi seorang petani layaknya lulusan jurusan lainnya yang ada di fakultas pertanian. Bukan tidak mungkin bahwa lulusan ilmu tanah juga mempunyai peluang di bidang pertambangan dan perminyakan. Keahlian yang dimiliki selama kuliah di program studi ilmu tanah menjadikan mereka yang lulus dari ilmu tanah akan memiliki derajat yang sama dengan lulusan teknik pertambangan dan lainnya karena dalam jurusan ilmu tanah juga dipelajari bagaimana sistem pedologi bumi, kartografi, dan pemetaan. Apalagi di provinsi Aceh merupakan salah satu daerah yang dikenal dengan daerah pertambangan terbesar di Indonesia. [ODI Ismoe*.]