Jumat, 10 November 2017

Jeritan Tanda Tanya Diatas Samudera
Oleh Odi Wayuna

Belum sembuh luka 12 tahun silam yang membawa saudara-saudaraku
Belum kering air mata tangisan yang membuat hati ini pilu dan sunyi
Belum sempat kuhilangkan trauma yang melanda jiwa ini
Kini, cobaan itu seakan membayang lagi dan menghantui jiwa ini
Aku merintih,
Berteriak dalam tangisku
Seraya ku bertanya dalam keadaan tak berdaya
Apa salah kami ya Allah?
Mengapa engkau kembali mengguncangkan kami?
Apakah engkau ingin kembali mengambil saudara kami?

Bumi serambi mekkah,
Dibawah bayangan 26 Desember 2004 lalu seakan nostalgia itu datang lagi
Saat aku mendengar reruntuhan ratusan bangunan yang menimpa jiwa yang tak berdosa
Aku menggigil seakan ku bertanya kembali
Apa yang salah dari kami ini ya Allah?
Mengapa goncangan dahsyat itu datang dan mengalirkan kesedihan air mata anak Aceh?

Tidak, kami tidak bersalah
Allah sayang dengan kami
Allah sayang dengan Bumi kami
Allah tahu untuk

Perahu Senja

Perahu Senja
Oleh : Odi Wayuna

Mungkin dikau sibuk, aku paham
Mungkin dikau terlelah, aku bisa mengerti
Mungkin saja dikau melupakanku, aku mencoba berpikir positif
Mungkin saja dikau merasa terusik, ingatlah ini caraku peduli denganmu

Aku sadar bahwa senja telah tiba
Daun-daunpun telah diterpa angin kencang sehingga tidak ada yang tersisa
Kata orang, zaman sudah berubah tapi perasaan ini masih saja sama
Orang-orang juga pernah berkata tentang aku yang ‘Bodoh’
Orang-orang pernah berkata bahwa aku hanya menunggu perahu senja
Aku paham bahwa dikau bukan perahu itu
Aku tahu bahwa dibalik kejamnya perasaanmu yang menyayat jiwa masih terselip satu rasa
Aku juga tahu bahwa ranting-ranting ini tidak akan pernah sia-sia patah
Aku juga tahu bahwa kau tidak akan membiarkan angin itu menerbangkanku

Lagi dan lagi aku selalu menatap satu arah ke lautan kosong itu
Berharap sebuah langkah diatas perahu meski tak bersenyum mendekat kearahku
Aku juga beharap meski langkah itu datang untuk mengucap kata ‘Selamat tinggal’
Setidaknya penantianku tidak akan sia-sia
Setidaknya air mataku tidak akan terjatuh tanpa kehadiran langkahmu
Aku sadar mungkin kau telah melupakanku disana….